Sabtu, 25 April 2020
Menggali Kebahagiaan Dari Sumbernya, Resensi Buku
Resensi Buku
Judul : Menggali Kebahagiaan Dari Sumbernya.
Mengobati stress dan trauma dengan dzikir dan doa.
Karya : Muhammad Luthfi Ghazali
Peresensi : Verri JP
Penerbit : al Abshor, Semarang, 2017
Halaman : viii + 178: 14 x20
Kategori: Agama & Kepercayaan
Kondisi : Baru
Berat : 0.25 Kilogram
Harga : Rp 60.000,- belum ongkir
https://verijp.blogspot.com/2020/04/menggali-kebahagiaan-dari-sumbernya.html?m=1
Era milenial ditandai dengan dua hal sebagai cirinya. Penggunaan teknologi modern sebagai alat bantu dan berkembangnya ilmu pengetahuan sebagai wujud intelektual manusia. Dengan kedua hal tersebut generasi modern semestinya manusia menjadi lebih arif dan bijak. Namun, dalam kenyataannya banyak manusia yang kwalitasnya lebih rendah dibanding kemajuan berpikir dan teknologi yang dicapainya. Akibatnya ada ketidak seimbangan yang menimbulkan gangguan kejiwaan.
Ketidak berdayaan manusia bermain dalam pentas peradaban modern membuat manusia terperangkap dalam situasi "manusia terpasung" seperti jaman lockdown sekarang ini karena wabah Cofid 19. Dada pun terasa sesak.
Sebagai akibat dari sikap hipokrit yang berkepanjangan ini manusia menjadi stress dan trauma karena psikosomatik.
Dzikir dan doa sebagai solusi krisis.
Krisis keruhanian sebenarnya berkaitan dengan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang salah berakibat logika yang salah dalam merespon realita.
Manusia adalah mahluk yang berpikir dan merasa. Berdoa artinya menghidupkan hubungan rasa antara manusia dengan Tuhan. Kesadaran rasa ini akan menempatkan manusia dalam sistim harmoni sunatullah. Bagi orang yang sudah sampai pada stasiun ridha atau bermakrifat atau mahabbah tentu tidak terganggu, karena pusat perhatiannya tidak lagi pada yang berubah tapi pada yang Tetap dan Tidak Berubah, yaitu Allah Swt. Kesadaran rasa berhubungan dengan Allah swt ini akan membuat bashirah terbuka sehingga membuat selalu ingin dekat dengan Allah Taala.
Kesadaran merasa berhubungan dengan Tuhan itulah yang disebut dzikir.
Dzikir adalah aktivitas mental, bukan aktivitas mulut. Dzikir melalui mulut adalah awal daro dzikir aktivitas mental. Sholat kita dan doa kita, bahkan pekerjaan kita menurut salah satu riwayat adalah wujud dari dzikir juga.
Alquran secara jelas memerintahkan kaum beriman agar banyak berdzikir dan bertasbih. QS 3:41. Dengan dzikir yang benar akan memperoleh ketenangan hati Qs 13:28.
Orang berdoa
*"Robbisy-rohlie shodrie wa yassirlie amrie"* berarti memohon kepada Allah Swt. diberi kebahagiaan hidup, karena yang dimaksud dada lapang adalah kebahagiaan, padahal untuk mencapainya tidaklah mudah.
Manusia harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk bahagia. Diantaranya terpenuhinya segala kebutuhan dasar hidupnya, baik yang bersifat jasmani, kejiwaan, sosial dan spritual. Tanpa terpenuhinya kebutuhan dasar tersebut mustahil hati manusia bisa bahagia kecuali dengan mengupayakan melalui sumbernya.
Kebahagiaan bukan dihasilkan dari olah pikiran melainkan kondisi perasaan.
Hatilah yang bisa merasakan bahagia, ketika pikiran sudah tidak terganggu lagi oleh kesibukan dan kegaduhan hidup.
Jadi capaian yang diharapkan dengan berdo'a *"Robbisy-rohlie shodrie wa yassirlie amrie"* adalah kebahagiaan hidup dengan mencari langsung dari sumbernya ketika syarat-syaratnya sedang tidak terpenuhi bagi seseorang karena hidupnya sedang bermasalah, stress atau trauma sehingga dadanya sempit dan lisannya kelu, tidak sanggup berbicara.
Akhirul kalam pada masyarakat modern dzikir dan doa sangat efektif dalam membuat keseimbangan antara menuruti dinamika kerja yang terus menantang dan dorongan batin yang merindukan ketentraman spiritual yang membuat dada terasa lapang.
Di atas adalah sekilas kesimpulan dari apa yang dipaparkan pada buku karya Muhammad Luthfi Ghazali, selain rahasia berlapang dada yang merupakan indikator adanya hidayah Allah di dalamnya, dijelaskan secara gamblang bagaimana pikiran bisa membentuk perasaan, sedangkan perasaan mempengaruhi pikiran, dengan dada lapang menjadikan orang beriman bisa banyak bertasbih dan berdzikir kepada Allah Taala, hati yang sehat, pikiran jadi sehat. Sebagai penutup dijelaskan adab dalam berdoa agar doa makbul.
Penulis merekomendasikan buku ini agar bisa dibaca sambil mengamalkan dzikir dan mengisi kegiatan stay @t home selama diterapkan PSBB - Pembatasan Sosial Berskala Besar.
Untuk order buku "Menggali Kebahagiaan dari Sumbernya, Mengobati Stress dan Trauma dengan Dzikir dan Doa" bisa hubungi sekarang juga : Verri JP telp/WA no. 08111494599.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar