Sabtu, 16 Juni 2018

Lebaran


Lebaran
Kembang melati sungguhlah indah;
Ditengah taman jadi hiasan.
Harum Lebaran terasa sudah;
Khilaf dan salah mohon dima'afkan.

 ⭐⭐⭐๐ŸŒธ๐ŸŒธ๐ŸŒน๐ŸŒน

Dari sekian banyak  ucapan selamat idul fitri dengan berbagai gaya yang datang pada HP saya ,  intinya adalah mohon maaf, namun  ada  satu ucapan  yang dikirim melalui WA agak terasa janggal, yakni :

"Selamat Idul Fitri, semoga  rezeki berlimpah, makmur dan sejahtera... "

Kalimat ucapan terakhir saya dapati dari teman yang  bekerjanya sebagai seorang salesman mempunyai pesan "harapan akan rezeki dan kemakmuran"  Tak ada yang salah memang. Hanya umumnya untuk idul fitri itu khas dengan tidak minta apa-apa selain kata "maaf dari mu", tidak mengandung unsur materialistik yang disejajarkan dengan rezeki dan kekayaan ataupun kemakmuran.

Tulisan saya ini bukan membahas sara, cuma ingin menelusuri akar historisnya kenapa hari raya umat muslim ini fokusnya pada ucapan maaf lahir dan bathin.

Perlu dipahami bahwa dosa telah ditakdirkan pada manusia dan pasti terjadi. Allah Azza wa Jalla telah mensyariatkan faktor-faktor penyebab dosanya, agar hatinya selalu bergantung kepada Rabbnya, selalu menganggap dirinya sarat dengan kekurangan, senantiasa berintrospeksi diri, jauh dari sifat ‘ujub (mengagumi diri sendiri), ghurรปr (terperdaya dengan amalan pribadi) dan kesombongan.

Rentetan pengampunan dosa sendiri sudah berguguran karena diampuni  sejak memasuki bulan Ramadhan, karena bulan itu merupakan bulan rahmat, ampunan, pembebasan dari neraka, dan bulan untuk melakukan kebaikan.

Nah, dari perjalanan ibadah itu sesungguhnya para hamba sangat membutuhkan ampunan Allah Azza wa Jalla dari dosa-dosa mereka, dan mereka rentan terjerumus dalam kubangan dosa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ู„َูˆْ ู„َู…ْ ุชُุฐْู†ِุจُูˆْุง ู„َุฐَู‡َุจَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุจِูƒُู…ْ ูˆَู„َุฌَุงุกَ ุจِู‚َูˆْู…ٍ ูŠُุฐْู†ِุจُูˆْู†َ ูَูŠَุณْุชَุบْูِุฑُูˆْู†َ ุงู„ู„َّู‡َ ูَูŠَุบْูِุฑُ ู„َู‡ُู…ْ

Seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan melenyapkan kalian, dan Dia pasti akan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa, lalu mereka akan memohon ampun kepada Allah, lalu Dia akan mengampuni mereka. (HR. Muslim, no. 2749).

Jadi, ternyata memang ada rentetan harapan dan aktualita antara harapan dan doa.. kenapa harapannya mohon maaf lahir dan bathin ternyata sejak ramadhan adalah penyucian jiwa dan roh yang disampaikan kepada Allah Ta'ala karena Allah adalah  al-Ghafรปr (Yang Maha Pengampun), dan di antara sifat-sifat-Nya adalah maghfirah (memberi ampunan). Dan hasil akhirnya  dengan bermaaf-maafan adalah jiwa yang fitri - jiwa yang suci.. kembali bersih seperti bayi.. terkadang sambil berseloroh anak jaman now mengucapkan " nol -nol ya" / 0 vs 0. Apa lagi tuh? Itu bukan kedudukan  pertandingan bola piala dunia yang sekarang diadakan di Rusia dan dilaksanakan pas lebaran.. arti nol-nol di atas menurut anak muda adalah harapan bersih jiwa - tiada dosa diantara kita.

Kalau gitu sebagai akhirul kalam pada kesempatan  ini saya juga  turut mengucapkan :

 *_SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI_*  1 Syawal 1439 H.

 "Taqobbalallahu minna wa minkum shiyamana washiyamakum"

Mohon maaf lahir batin.

Jakarta, 17 Juni 2018

Salam,

Verri JP

#verrijp
#theraafiat
#lebaran
#mohonmaaflahirbathin
#idulfitri1439h



Tidak ada komentar:

Posting Komentar