Selasa, 14 Agustus 2018
Pesugihan Islami
"Pesugihan Islami,
Jiwa Sosial Bikin Hidup Tidak Sial "
Karya : Muhammad Luthfi Ghozali
Penerbit : Abshor Semarang
Tahun :2018
Halaman : 256 .13 x 20
Harga penerbit : Rp 60.000 (Belum Ongkir)
Diresensi oleh : Verri JP
Menjadi kaya adalah harapan hampir semua manusia di dunia. Hanya saja sebagian kecil manusia yang bisa kaya sedangkan lainnya adalah biasa-biasa saja bahkan ada yang sengsara.
Manusia hadir di dunia yang diharapkan adalah karyanya, hidup sejahtera dan bebas merdeka.
Untuk mewujudnkan impiannya banyak buku-buku panduan menjadi kaya diterbitkan. Contoh salah satu buku dari penerbit luar adalah karya Robert T. Kiyosaki, dengan judul "Rich Dad Poor Dad" , sedangkan dari penerbit dalam negeri, seperti "Pesugihan Islami, Jiwa Sosial Bikin Hidup Tidak Sial", karya M. Luthfi Ghozali. Untuk ringkasnya selanjutnya saya menyebut "Pesugihan Islami".
Di dalam agama Islam, apakah ada contoh tokoh orang kaya? Perlu dipahami di dalam Islam menjadi kaya itu perlu, karena dalam beragama pun perlu dana, contohnya pergi haji, berkurban, dan lain-lain. Sedangkan contoh tokoh orang kaya culup banyak, dimulai dari Rasul SAW sendiri dengan istrinya, para sahabat, para wali penyebar agama di Jawa dan saudagar-saudagar lainnya.
Menurut Luthfi, ada satu kiat untuk membangkitkan ekonomi yaitu pertama yang harus dilakukan adalah menghilangkan persepsi buruk pada pikiran dan menggantinya dengan persepsi positip dan fokuskan pikiran dan perasaan untuk mengatasi masalah bisnis yang sedang dialami.
Hal ini seperti yang tersebut dalam QS Hud 11 ayat 114. "Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan ".
Ibaratnya orang menuangkan air putih pada gelas berisi tinta secara terus menerus sampai didapat air jernih, demikian dijelaskan Luthfi secara sederhana namun sesuai dengan hukum The Law of Attraction yang menyebutkan bahwa manusia adalah magnet dan setiap peristiwa yang dialaminya datang atas undangannya sendiri (Elizabeth Town, 1906).
Demikianlah segala sesuatu yang dipikirkan dengan segenap perhatian, energi dan konsentrasi baik positif maupun negatif akan datang dalam kehidupan kita, serta apa yang ada di pikiran akan menjadi kenyataan.
Di dalam buku Pesugihan Islami ini juga dibahas syarat menjadi sukses, diantaranya mengaktifkan insting bagaimana cara membaca peluang, pengetahuan manajerial, mengaktifkan jaringan kerja sama sesama pengusaha, dan membangun kepercayaan serta pengelolaan finansial.
Ada sedikit perbedaan antara karya Luthfi dengan karya Kiyosaki yakni ulasannya disertai studi kasus dan dibalut ayat-ayat kitab suci yang mendukung sebagai ilustrasinya sehingga memudahkan untuk dipahami dan tetap dalam corak agama Islam.
Contoh diantaranya adalah bagaimana rasa syukur bisa membangkitkan rasa percaya diri, bagaimana jiwa sosial memberi sedekah membuat Allah swt ridho yang dampaknya membuat penerima sedekah bahagia, orang lain senang, dan membuat rezeki terbuka dan lancar.
Bagaimana orang yang selalu tersenyum menunjukkan jiwa yang kuat. Bagaimana kesabaran dan rasa tawakal membuat diri ini mampu lolos dalam menghadapi ujian yang berat.
Selain itu di dalam buku Pesugihan Islami juga dilengkapi kisah inspiratif dan studi kasus bisnis. Yang bisa dijadikan acuan dalam menapak perjalanan menjadi kaya.
Orang dzikir rejekinya mengalir,
Orang yang tulus rejekinya tak putus-putus.
Orang yang sabar rejekinya lebar.
Orang yang ikhlas rejekinya deras. Orang yang semangat dalam hidup rejekinya tidak akan redup.
Orang memaafkan dan tawakal niscaya rejekinya kekal.
Orang bersedekah niscaya rejekinya terus merekah..
Akhirul kalam, kehidupan dunia adalah ladang akhirat. Siapa menanam kebaikan akan menuai buah kebaikan. Setiap jiwa tidak menanggung beban yang tidak mampu ditanggungnya. Tandanya mampu, adalah kemauan. Dimana ada kemauan disitu ada jalan.
Untuk menjadi kaya secara Islami mari dapatkan panduan jalannya berupa buku "Pesugihan Islami, berjiwa sosial bikin hidup tidak sial."
Untuk order , hubungi Verri - WA 08111494599, HP 087883171247
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar