Rabu, 15 Agustus 2018

Krupuk Siapa Mau?



☕🌹🎻

*" K    E    R    U    P    U    K "*

_Kerupuk bukan sekedar penganan pelengkap makan tanpa makna. Jika  dicermati seksama, kerupuk juga menyimpan pesan moral terkait kehidupan manusia._

_Sejauh ini, jarang pakar gizi membahas manfaat kerupuk. Atau mungkin, barang ini cuma sedikit bermanfaat saja sehingga tak perlu ada pembahasan atasnya._

_Walau kerupuk tidak dipentingkan di takaran wacana, kerupuk memiliki kedudukan amat sentral._

_"Sebelum melar menjadi sebesar wajan, kerupuk mentah bisa kecil sekali._

_Saya belum pernah menemukan jenis pemekaran yang seagresif kerupuk saat sudah jatuh di bejana penggorengan,"_

_Pemelaran yang dramatis itulah yang kemudian mendatangkan efek dramatik di mulut._

_*Kerupuk  meramaikan kedudukan sayur dan nasi walau penuh menipu lidah...!*_

_"Itulah kenapa bagi pengemarnya, gabungan antar pedas dan kerupuk adalah duet maut. Menu paling sederhana sekalipun menjadi gegap gempita jika dua aksesoris ini turut serta,"_

_Jadilah kerupuk sebagai makanan kultural karena keakraban yang terbangun di atasnya._

_*Ia sebetulnya tidak penting, tetapi harus ada. Karena harus ada, jadilah ia penting. Kebiasaan itu turun ke dalam kenyataan...!*_

_"Pesan moralnya..:_

_Di dalam kenyataan, betapa banyak mementingkan soal-soal yang tidak penting. Lalu, terjadilah kekacauan urutan antara tidak penting, penting, dan mendesak. Pertukaran tempat di antara ketiganya tinggi sekali di negeri ini,"_

_*Saat ini sangat banyak barang yang tidak penting tidak cuma diubah menjadi penting, tetapi juga ditingkatkan jadi mendesak. Salah urutan itu telah menjadi kebiasaan..!*_
sourcesakera

☕🌹🎻

Tidak ada komentar:

Posting Komentar