Rabu, 10 Januari 2018

Melawak dan Menista



Melawak dan Menista

Melawak adalah kegiatan melucu untuk bersendau gurau. Biasanya para pelawak melakukan kegiatan melawak dengan cara memutar balikkan logika.

Sebagai profesi melawak,  yang saya perhatikan ada satu thema yang diusung dan biasanya tersusun rapi dalam satu konsep.
Contoh melawak yang saya perhatikan ada konsep adalah Bagito, Jayakarta, dan group lainnya sejaman di era 2000 an. Bahkan group Srimulat walau konsep dibuat di lapangan tapi tetap saja ada konsep goal akhirnya. group yang saya sebut terakhir ini bahkan tidak pernah melawak yang berhubungan dengan SARA.

Di jaman milenia sekarang, muncul lawakan tunggal atau stand up commedy yang melawak seolah asal njeplak.. lupa akan konsep sebelum melawak yang pada akhirnya mengolok-olok keimanan orang lain.

Agama Islam bukan agama yang tegang yang seolah tidak ada cerita lucunya.
Cerita Nasharuddin Khoja, Abu Nawas dan lain-lain adalah contoh cerita lucu.  Bahkan banyak penceramah lucu tapi dalam kelucuannya tersebut  bukan menista ayat-ayat kitab suci yang sakral ataupun  dengan cara menertawakan tafsirnya.

Selanjutnya, himbauan saya sebaiknya para pelawak dan para komika stand up commedy jangan terbuai dalam lautan ketawa pemirsanya sehingga tanpa sadar tergelincir kepada masalah sara.

Untuk yang mengupload juga sebaiknya waspada karena sekarang ada undang-undang ITE yang siap menangkap uploader yg membuat heboh, alih-alih sekarang sedang ramai-ramai saatnya urusan politik  menggeliat dan politik memerlukan SARA sebagai obyek untuk mengangkat dirinya.

Salam,
Verri JP


Tidak ada komentar:

Posting Komentar